Seleksi alam dan variasi populasi sebagai penyebab terjadinya keanekaragaman hayati



Seleksi alam merupakan suatu mekanisme yang sangat penting dalam evolusi. Teori seleksi alam menyatakan sebagai berikut:

a). Individu organisme dalam suatu populasi berbeda satu sama lain dalam morfologi, fisiologi, perilaku, dan sebagian besar variasi ini diwariskan.
b). Populasi memiliki potensi tumbuh secara eksponensial, namun karena banyak individu yang mati menyebabkan populasi tersebut tidak dapat tumbuh tanpa batas.
c). Beberapa karakteristik yang diwariskan turun temurun akan meningkatkan kelangsungan hidup dan perkembang-biakan individu-individu yang memiliki karakteristik tersebut. Akibatnya keturunan mereka mampu meningkatkan proporsi populasi dari generasi ke generasi.

Perbedaan-perbedaan sistemik dari proses ketiga teori tersebut dalam kelangsungan hidup dan perkembangbiakan dikenal sebagai seleksi alam (natural selection). Seleksi alam merupakan suatu kekuatan luar yang halus kerjanya namun luar biasa kekuatannya dalam mengatur ke mana suatu organisme akan dibawa. Terdapat empat macam kemungkinan terjadinya seleksi di alam, yakni

a). Seleksi mengarah - Seleksi mengarah mengakibatkan frekuensi alel akan mengarah kepada salah satu ekstrim dari kisaran salah satu ciri. Akibatnya terjadi perubahan frekuensi alel ke salah satu keadaan homosigot.
b). Seleksi stabilitas - Pada tipe seleksi alam ini, fenotip yang ekstrim selalu terkena seleksi.
c). Seleksi memisahkan (disruptif) - Pada keadaan ini seleksi tertuju pada individu yang heterosigot.
d). Seleksi siklis - Pada kasus seleksi ini, seleksi alam bekerja secara bergantian.

Selain variasi dalam struktur internal, suatu populasi dapat pula mempunyai variasi. Beberapa variasi yang umum kita kenal selain subspecies adalah a) ekotip, b) ekofenotip, c) interaksi. Ekotip merupakan variasi yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik terutama faktor genetik, sedangkan ekofenotip merupakan variasi yang banyak ditentukan oleh habitat. Sebagai contoh suatu tumbuhan air dapat memiliki daun yang berbeda apabila tumbuh di daratan. Adapun interaksi merupakan hubungan antara dua organisme yang dapat bersifat positif atau negatif. Interaksi meliputi mutualisme, kompetisi, dan predasi. Dalam keadaan persaingan antara dua takson yang berbeda dapat mengalami pergeseran dari suatu ciri, dimana suatu ciri  memiliki kisaran. Sehingga bila pada daerah yang mendapat tekanan persaingan maka salah satu jenis atau kedua-duanya dapat mengalami pergeseran ciri.

0 komentar: